Selasa, 05 Juni 2018

Bagaimana Siklus Estrus pada Mencit?


Hasil gambar untuk bagaimana ciri mencit yang estrus
1) Fase proestrus
Merupakan fase persiapan dari siklus birahi, setiap jenis hewan betina yang berada dalam fase ini mulai menampakan gejala birahi walaupun belum mau menerima pejantan untuk kopulasi. Folikel de graaf akan tumbuh di bawah pengaruh hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone). Hal tersebut mengakibatkan sekresi esterogen dalam darah meningkat sehingga akan menimbulkan perubahan-perubahan fisiologis dan syaraf kelakuan birahi pada hewan. Perubahan fisiologis tersebut meliputi pertumbuhan folikel, peningkatan dan pertumbuhan endometrium, uterus, serviks serta vaskularisasi dan keratinisasi epithel vagina pada beberapa spesies. Pada fase ini serviks mengalami relaksasi secara bertahap dan makin banyak mensekresikan mukus yang tebal dan berlendir. Mukus tersebut disekresikan oleh sel-sel goblet pada serviks, anterior vagina serta kelenjar-kelenjar uterus. Cairan lumen yang terdapat di organ-organ reproduksi berhubungan dengan aktivitas pertahanan antibacteri. Korpus luteum pada zaman terdahulu mengalami vakuolisasi, degenerasi dan pengecilan secara cepat.
2)Fase Estrus
Fase berikutnya adalah fase estrus yang ditandai oleh keinginan birahi dan penerimaan pejantan oleh hewan betina. Pada fase ini folikel de graaf membesar dan menjadi matang. Tuba falopii akan menegang, epitel menjadi matang dan silia aktif serta terjadi kontraksi tuba falopii dan ujung tuba yang berfimbria merapat ke folikel de graaf. Lendir serviks dan vagina bertambah serta terjadi banyak mitosis di dalam mukosa vagina dan sel-sel baru yang menumpuk, sementara lapisan permukaan menjadi squamosa da bertanduk (berkornifikasi). Sel-sel bertanduk ini terkelupas ke dalam vagina. Oleh karena itu pada apusan vagina akan ditemukan sel epithel bertanduk dalam jumlah yang dominan.
Siklus estrus merupakan jarak antara estrus yang satu sampai pada estrus yang  berikutnya. Setiap hewan mempunyai siklus estrus yang berbeda-beda, ada golongan hewan monoestrus (estrus sekali dalam satu tahun), golongan hewan poliestrus (estrus  beberapa kali dalam satu tahun), dan golongan hewan poliestrus bermusim (estrus hanya selama musim tertentu dalam setahun). Daur atau siklus estrus terdiri dari empat fase, yaitu proestrus, estrus, metestrus, dan diestrus. Fase estrus berbeda dengan siklus estrus. Fase estrus merupakan fase dimana telur diovulasikan dari ovarium ke saluran telur. Fase ini menandakan bahwa individu betina telah masak kelamin. Fase estrus setiap spesies berbeda-beda dan dapat diamati dengan metode vaginal smear, tetapi tidak dapat diamati jika hewan betina tersebut belum masak kelamin dan sedang hamil. (Hafez, 1968).

Estrus adalah fase terpenting dalam siklus birahi, karena dalam fase ini hewan  betina memperlihatkan gejala yang khusus untuk tiap-tiap jenis hewan dan dalam fase ini pula hewan betina mau menerima pejantan untuk kopulasi, ciri khas dari estrus adalah terjadinya kopulasi, jika hewan menolak kopulasi, meskipun tanda-tanda estrusnya sangat terlihat jelas, maka penolakan tersebut memberi pertanda bahwa hewan betina masih dalam fase estrus yang telah terlewat. Tanda lain dari fase estrus untuk tiap jenis ternak berlainan, tetapi pada umumnya mereka memperlihatkan tanda-tanda gelisah, nafsu makan berkurang atau hilang sama sekali, menghampiri  pejantan dan tidak lari jika pejantanmendekati (Partodiharjo, 1992).
Rintafiani (2014 : 2-3) menyatakan  bahwa Estrus berasal dari bahasa latin “oestrus” yang berarti “kegilaan” atau “gairah” dimana pada fase ini merupakan satu-satunya waktu dimana terjadi perubahan pada vegina yang memungkinkan terjadinya perkawinan. Pengaruh musim dan iklim juga lebih kuat terhadap siklus estrus. Estrus kadang-kadang disebut “heat” (panas) karena pada saat tersebut, suhu tubuh betina meningkat. Panjang dan frekuensi siklus reproduksi pada masing-masing organisme berbeda-beda. Pada tikus, siklus estrus berlangsung selama 5 hari . Tipe siklus birahi pada mencit (Mus musculus) adalah poliestrus, dimana dalam setahun terjadi lebih dari dua kali masa birahi.Siklus hewan ini berulang secara periodik dengan selang wktu 4 – 5 hari. Siklus estrus terjadi dalam empat fase, yaitu fase proestrus, estrus, metestrus dan diestrus. Masing-masing fase pada siklus estrus dapat diamati dengan metode apus vagina.

3)Fase Metestrus
Berikutnya adalah fase metestrus. Fase ini merupakan fase lanjutan ketika sistem reproduksi di bawah pengaruh hormon yang diproduksi oleh corpus luteum. Progesteron menghambat sekresi FSH (Follicle Stimulating Hormone) sehingga menghambat pembentukan folikel de graaf dan mencegah terjadinya estrus. Selama metestrus uterus mengadakan persiapan-persiapan untuk menerima dan memberi makan embrio. Apabila tidak terjadi fertilisasi, uterus dan saluran reproduksi akan beregresi ke keadaan yang kurang aktif yang sama sebelum proestrus, disebut diestrus.
4)Fase Diestrus
Fase terakhir dan terlama dari siklus estrus adalah fase diestrus. Pada tahap ini terbentuk folikel-folikel primer yang belum tumbuh dan beberapa yang mengalami pertumbuhan awal. Fase ini disebut juga dengan fase istirahat karena mencit betina sama sekali tidak tertarik pada mencit jantan. Pada apusan vagina akan terlihat banyak sel sel epithel berinti dan sel leukosits

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengapa Daun Putri Malu Mengatup Jika Disentuh?

Tahu kan tanaman yang termasuk semak berduri dan banyak ditemukan di pinggir jalan?  Ya !! Putri Malu yang memiliki bahasa latin Mim...