
1) Fase proestrus
Merupakan fase persiapan dari
siklus birahi, setiap jenis hewan betina yang berada dalam fase ini mulai
menampakan gejala birahi walaupun belum mau menerima pejantan untuk kopulasi.
Folikel de graaf akan tumbuh di bawah pengaruh hormon FSH (Follicle Stimulating
Hormone). Hal tersebut mengakibatkan sekresi esterogen dalam darah meningkat
sehingga akan menimbulkan perubahan-perubahan fisiologis dan syaraf kelakuan
birahi pada hewan. Perubahan fisiologis tersebut meliputi pertumbuhan folikel,
peningkatan dan pertumbuhan endometrium, uterus, serviks serta vaskularisasi
dan keratinisasi epithel vagina pada beberapa spesies. Pada fase ini serviks
mengalami relaksasi secara bertahap dan makin banyak mensekresikan mukus yang
tebal dan berlendir. Mukus tersebut disekresikan oleh sel-sel goblet pada
serviks, anterior vagina serta kelenjar-kelenjar uterus. Cairan lumen yang
terdapat di organ-organ reproduksi berhubungan dengan aktivitas pertahanan
antibacteri. Korpus luteum pada zaman terdahulu mengalami vakuolisasi,
degenerasi dan pengecilan secara cepat.
2)Fase Estrus
Fase berikutnya adalah fase
estrus yang ditandai oleh keinginan birahi dan penerimaan pejantan oleh hewan
betina. Pada fase ini folikel de graaf membesar dan menjadi matang. Tuba
falopii akan menegang, epitel menjadi matang dan silia aktif serta terjadi
kontraksi tuba falopii dan ujung tuba yang berfimbria merapat ke folikel de
graaf. Lendir serviks dan vagina bertambah serta terjadi banyak mitosis di
dalam mukosa vagina dan sel-sel baru yang menumpuk, sementara lapisan permukaan
menjadi squamosa da bertanduk (berkornifikasi). Sel-sel bertanduk ini
terkelupas ke dalam vagina. Oleh karena itu pada apusan vagina akan ditemukan
sel epithel bertanduk dalam jumlah yang dominan.
Siklus estrus merupakan jarak
antara estrus yang satu sampai pada estrus yang
berikutnya. Setiap hewan mempunyai siklus estrus yang berbeda-beda, ada
golongan hewan monoestrus (estrus sekali dalam satu tahun), golongan hewan
poliestrus (estrus beberapa kali dalam
satu tahun), dan golongan hewan poliestrus bermusim (estrus hanya selama musim
tertentu dalam setahun). Daur atau siklus estrus terdiri dari empat fase, yaitu
proestrus, estrus, metestrus, dan diestrus. Fase estrus berbeda dengan siklus
estrus. Fase estrus merupakan fase dimana telur diovulasikan dari ovarium ke
saluran telur. Fase ini menandakan bahwa individu betina telah masak kelamin.
Fase estrus setiap spesies berbeda-beda dan dapat diamati dengan metode vaginal
smear, tetapi tidak dapat diamati jika hewan betina tersebut belum masak
kelamin dan sedang hamil. (Hafez, 1968).
Estrus adalah fase terpenting
dalam siklus birahi, karena dalam fase ini hewan betina memperlihatkan gejala yang khusus
untuk tiap-tiap jenis hewan dan dalam fase ini pula hewan betina mau menerima
pejantan untuk kopulasi, ciri khas dari estrus adalah terjadinya kopulasi, jika
hewan menolak kopulasi, meskipun tanda-tanda estrusnya sangat terlihat jelas,
maka penolakan tersebut memberi pertanda bahwa hewan betina masih dalam fase
estrus yang telah terlewat. Tanda lain dari fase estrus untuk tiap jenis ternak
berlainan, tetapi pada umumnya mereka memperlihatkan tanda-tanda gelisah, nafsu
makan berkurang atau hilang sama sekali, menghampiri pejantan dan tidak lari jika
pejantanmendekati (Partodiharjo, 1992).
Rintafiani (2014 : 2-3)
menyatakan bahwa Estrus berasal dari
bahasa latin “oestrus” yang berarti “kegilaan” atau “gairah” dimana pada fase
ini merupakan satu-satunya waktu dimana terjadi perubahan pada vegina yang memungkinkan
terjadinya perkawinan. Pengaruh musim dan iklim juga lebih kuat terhadap siklus
estrus. Estrus kadang-kadang disebut “heat” (panas) karena pada saat tersebut,
suhu tubuh betina meningkat. Panjang dan frekuensi siklus reproduksi pada
masing-masing organisme berbeda-beda. Pada tikus, siklus estrus berlangsung
selama 5 hari . Tipe siklus birahi pada mencit (Mus musculus) adalah
poliestrus, dimana dalam setahun terjadi lebih dari dua kali masa birahi.Siklus
hewan ini berulang secara periodik dengan selang wktu 4 – 5 hari. Siklus estrus
terjadi dalam empat fase, yaitu fase proestrus, estrus, metestrus dan diestrus.
Masing-masing fase pada siklus estrus dapat diamati dengan metode apus vagina.
3)Fase Metestrus
Berikutnya adalah fase metestrus.
Fase ini merupakan fase lanjutan ketika sistem reproduksi di bawah pengaruh
hormon yang diproduksi oleh corpus luteum. Progesteron menghambat sekresi FSH
(Follicle Stimulating Hormone) sehingga menghambat pembentukan folikel de graaf
dan mencegah terjadinya estrus. Selama metestrus uterus mengadakan
persiapan-persiapan untuk menerima dan memberi makan embrio. Apabila tidak
terjadi fertilisasi, uterus dan saluran reproduksi akan beregresi ke keadaan
yang kurang aktif yang sama sebelum proestrus, disebut diestrus.
4)Fase Diestrus
Fase terakhir dan terlama dari
siklus estrus adalah fase diestrus. Pada tahap ini terbentuk folikel-folikel
primer yang belum tumbuh dan beberapa yang mengalami pertumbuhan awal. Fase ini
disebut juga dengan fase istirahat karena mencit betina sama sekali tidak
tertarik pada mencit jantan. Pada apusan vagina akan terlihat banyak sel sel
epithel berinti dan sel leukosits
Tidak ada komentar:
Posting Komentar