ASSESSMENT
RESPON TERBATAS
DISUSUN
OLEH
CHIKO P. YAHYA NUR ALAM
(171 141 2070) (160 141 2091)
PRODI
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS
COKROAMINOTO PALOPO
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam
profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan
karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.
Palopo, 15 Mei 2018
Peyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar
Belakang 1
B. Rumusan
Masalah 1
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN 2
A.
Pengertian
Assessment 2
B.
Ciri-ciri,Fungsi,
dan Prinsip Assessment 2
1. Ciri-ciri
Assessment 2
2. Fungsi
Assessment 3
3. Prinsip
Assessment 3
C. Assessment
Respon Terbatas 4
D. Pengembangan Assessment Respon
Terbatas 5
1. Langkah-langkah
penyusunan tes 5
2. Aturan
penulisan tes 6
E. Jenis-jenis
Assessment 6
1. Tes
pilihan ganda 6
a. Kelebihan
dan kekurangan 6
b. Aturan
Penulisan dalam Tes Pilihan Ganda 7
c. Penskoran
tes pilihan ganda 7
d. Contoh
soal pilihan ganda 8
2. Tes
benar salah 8
a. Kelebihan
dan kekurangan 8
b. Aturan
penulisan dalan tes benar salah 9
c. Jenis-jenis
tes benar salah 9
d. Penskoran
tes benar salah 10
3. Tes mencocokkan 10
a. Kelebihan
dan kekurangan 11
b. Aturan
penulisan dalan tes mencocokkan 11
c. Contoh
tes mencocokkan 12
d. Penskoran
tes mencocokkan 12
4. Tes
isian singkat 12
a. Kelebihan
dan kekurangan 12
b. Aturan
penulisan dalam tes isian singkat 13
c. Jenis
tes isian singkat 13
d. Penskoran
tes isian singkat 14
F. KELEBIHAN
DAN KEKURANGAN ASSESSMENT RESPON TERBATAS 14
BAB
III PENUTUP 15
DAFTAR
PUSTAKA 17
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Assesmen
dalam pembelajaran adalah suatu proses atau upaya untuk memperoleh sejumlah
informasi mengenai perkembangan siswa selama kegiatan pembelajaran sebagai
bahan dalam pengambilan keputusan oleh guru untuk mengetahui dan memperbaiki
proses maupun hasil belajar siswa. Dalam konteks pendidikan, pelaksanaan secara
asesmen di sekolah merupakan bagian dari proses pembelajaran yakni refleksi
pemahaman terhadap perkembangan atau kemajuan siswa secara individual.
Pelaksanaan asesmen di sekolah-sekolah dapat meliputi kegiatan mengamati,
mengumpulkan, memberi skor/penilaian, mendeskripsikan dan menginterprestasi
informasi mengenai proses pembelajaran.
Assesmen
dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan memberikan tugas individu
dan menilai keaktifan siswa tersebut belum mampu membuat siswa memiliki
keterampilan menganalisis. Hal ini juga
diungkapkan oleh guru yang bersangkutan bahwa keterampilan menganalisis siswa
sebagian besar masih sangat rendah bahkan belum memilikinya.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun masalah yang
akan dibahas dalam makalah ini yaitu,
1. Apa
yang dimaksud dengan Assessment?
2. Apa
ciri-ciri, fungsi dan prinsip
assessment?
3. Apa
yang dimaksud dengan Assessment Respon Terbatas?
4. Bagaimana
pengembangan Assessment Respon Terbatas?
5. Apa
saja jenis-jenis dari Assessment Respon Terbatas?
6. Apa
saja kelemahan dan kekurangan menggunakan Assessment Respon Terbatas?
C.
Tujuan
Adapun tujuan yang
ingin dicapai berdasarlan rumusan masalah diatas adalah,
1. Untuk
mengetahui apa itu Assessment
2. Untuk
mengetahui ciri-ciri,fungsi dan prinsip Assessment Respon Terbatas
3. Untuk
mengetahui Assessment Respon Terbatas
4. Untuk
mengetahui pengembangan Assessment Respon Terbatas
5. Untuk
mengetahui jenis-jenis Assessment Respon Terbatas
6. Untuk
mengetahui kelemahan dan kekurangan menggunakan Assessment Respon Terbatas.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Assessment
Istilah asesmen (assessment) dalam Stiggins (1994) sebagai penilaian
proses, kemajuan, dan hasil belajar siswa (outcomes). Sementara itu asesmen
diartikan oleh Kumano (2001) sebagai ”The process of collecting data which is
shows the develompment of learning”. Menurut Depdiknas (2005) : Asesmen adalah
penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat asesmen untuk memperoleh informasi
tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi
(rangkaian kemampuan) peserta didik. Dengan demikian dapat disimpukan bahwa
asesmen merupakan istilah yang tepat untuk penilaian proses belajar siswa.
Namun, meskipun proses belajar siswa merupakan hal yang penting yang dinilai
dalam asesmen, faktor hasil belajar juga tidak dapat dikesampingkan. Asesmen
juga merupakan kegiatan pengumpulan bukti yang dilakukan secara sengaja,
sistematis, dan berkelanjutan serta digunakan untuk menilai kompetensi siswa.
Asesmen menjawab pertanyaan tentang sebaik apa atau prestasi belajar
seorang peserta didik. Assesmen respon terbatas yaitu bentuk assesment dengan
hanya satu pilihan jawaban yang tepat. Assesment respon terbatas umumnya lebih
dikenal dengan istilah “penilain objektif atau tes objektif”. Assesmen ini
merupakan salah satu jenis tes yang menilai hasil belajar yang terdiri dari
butir-butir soal (items) yang dapat dijawab oleh tesee/siswa dengan memilih
salah satu (atau lebih) diantara beberapa kemungkinan jawaban yang telah
dipasangkan pada masing-masing items atau dengan jalan menuliskan
(mengisikan)jawabanya berupa kata-kata atau simbol-simbol tertentu pada temppat
atau ruang yang telah disediakan untuk masing-masing butir item yang
bersangkutan.
B.
Ciri-ciri,Fungsi,
dan Prinsip Assessment
1. Ciri-ciri
Assessment
Ciri-ciri
asesmen menurut Sudjana (2005) adalah : Adanya objek atau program yang dinilai
dan adanya kriteria sebagai dasar untuk membandingkan antara kenyataan
berdasarkan kriteria. Perbandingan tersebut dapat bersifat mutlak artinya hasil
perbandingan tersebut menggam- barkan posisi objek yang dinilai ditinjau dari
kriteria yang berlaku. Sedang- kan perbandingan bersifat relatif artinya hasil
perbandingan lebih menggam- barkan posisi suatu objek yang dinilai dengan objek
lainnya dengan bersum- ber pada kriteria yang sama.
2. Fungsi
Assessment
Sudijono
dalam Uno dan Koni (2012) mengatakan bahwa secara umum penilaian sebagai suatu
tindakan atau proses setidak-tidaknya memiliki tiga fungsi, yaitu 9 1) mengukur
kemajuan; 2) menunjang penyusunan rencana; dan 3) memperbaiki atau melakukan
penyempurnaan.
Lebih
lanjut lagi dijelaskan oleh Uno dan Koni (2012) bahwa fungsi penilaian
pendidikan bagi pendidik adalah untuk 1) mengetahui kemajuan belajar peserta
didik; 2) mengetahui kedudukan masing-masing individu peserta didik dalam
kelompoknya; 3) mengetahui kelemahan-kelemahan cara belajar-mengajar dalam
proses belajar mengajar; 4) memperbaiki proses belajar-mengajar; dan 5)
menentukan kelulusan murid. Sedangkan bagi murid, penilaian pendidikan
berfungsi untuk 1) mengetahui kemampuan dan hasil belajar; 2) memperbaiki cara
belajar; dan 3) menumbuhkan motivasi belajar. Fungsinya bagi sekolah adalah 1)
mengukur mutu hasil pendidikan; 2) mengetahui kemajuan dan kemunduran sekolah;
3) membuat keputusan kepada peserta didik; dan 4) mengadakan perbaikan
kurikulum.
3. Prinsip
Assessment
Dalam
melaksanakan penilaian kelas harus dipahami bahwa penilaian kelas meru- pakan
suatu proses yang dilakukan melalui lengkah-langkah perencanaan, penyu- sunan
alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti untuk me-
nunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik (Uno dan Koni, 2012). Samosir
(2013) dalam skripsinya mengatakan bahwa untuk dapat melakukan asesmen se- cara
efektif diperlukan latihan dan penguasaan teori-teori yang relevan dengan
tujuan dari proses belajar mengajar sebagai bagian yang tidak terlepas dari
kegiat- an pendidikan sebagai suatu sistem. Oleh karena itu, harus diketahui
prinsip dari asesmen sebagai dasar dalam pelaksanaan asesmen. 10 Wulan (2007)
mengemukakan bahwa ada beberapa prinsip asesmen yaitu 1) ases- men harusnya
didasarkan atas hasil pengukuran yang komprehensif; 2) harus di- bedakan antara
penskoran (score) dan asesmen (grading); 3) dalam proses pem- berian nilai
hendaknya diperhatikan adanya dua macam patokan, yaitu pemberian yang
non-referenced dan yang criterion referenced; 4) kegiatan pemberian nilai
hendaknya merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar; 5) asesmen
harus bersifat komparabel. Artinya, setelah tahap pengukuran yang menghasilkan
angka-angka itu dilaksanakan, prestasi-prestasi yang menduduki skor yang sama
harus memiliki nilai yang sama pula, dan sistem asesmen yang dipergunakan
hendaknya jelas bagi peserta didik dan bagi pengajar sendiri.
C.
Assessment
Respon Terbatas
Assesment
respon terbatas umumnya lebih dikenal dengan istilah “penilain objektif atau
tes objektif”. Assesmen ini merupakan salah satu jenis tes yang menilai hasil
belajar yang terdiri dari butir-butir soal (items) yang dapat dijawab oleh
tesee/siswa dengan memilih salah satu (atau lebih) diantara beberapa
kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada masing-masing items atau dengan
jalan menuliskan (mengisikan)jawabanya berupa kata-kata atau simbol-simbol
tertentu pada temppat atau ruang yang telah disediakan untuk masing-masing
butir item yang bersangkutan.Adapun teknik asesmen yang dapat digunakan yaitu
respon terbatas (selected respon) yang termasuk di dalamnya bentuk tes pilihan
ganda, benar-salah, menjodohkan dan melengkapi,isian singkat.
Oleh karena itu untuk menghindari terjadinya
subyektifitas, maka perlu ketepatan dalam penggunaan assesment respon terbatas.
Menurut Anas (2009) assesmen ini tepat dipergunakan apabila
1) Peserta tes jumlahnya cukup
banyak.
2) Penyusun tes telah memiliki
kemampuan dan bekal pengalaman yang luas
dalam penyusunan butir soal tes objektif.
3) Penyusun tes memiliki waktu
yang cukup dalam mempersiapkan penyusunan
butir-butir soal tes objektif.
4) Melakukan analisis butir-butir
soal.
Stiggins (1994) menjelaskan pemilihan format tes bisa
dilakukan dengan mencocokkan Assesmen Respon Terbatas dengan target prestasi.
Keempat format tes assesmen respon terbatas dapat digunakan untuk menilai penguasaan
pengetahuan dan reasoning. Selain itu format tes assesmen respon
terbatas juga dapat memberikan beberapa gambaran terhadap tiga jenis penilaian
kinerja lainnya, yaitu : keterampilan, produk dan sikap. Adapun mencocokkan
format tes dengan target bisa dilakukan dengan
1) Menilai Pengetahuan. Soal-soal tes
respon terbatas dapat digunakan untuk menguji penguasaan siswa terhadap
pengetahuan konsep yang diajarkan. Selaian itu latihan tes assesmen respon
terbatas juga dapat digunakan untuk menilai fakta tentang ingatan dan
informasi.
2) Menilai Reasoning. Beragam hasil tentang reasoning dan pemecahan
masalah dapat juga dinilai dengan format-format respon terbatas. Contoh soal
adalah pada tes benar salah atau mencari gagasan utama.
3) Menilai Keterampilan. Format-format tes respon terbatas dapat digunakan untuk
menilai penguasaan tentang beberapa pengetahuan prosedural yang menjadi syarat
untuk mampu mendemonstrasikan suatu keterampilan.
4) Menilai Produk-Produk. Latihan-latihan respon terbatas dapat digunakan untuk
menguji pengetahuan siswa terhadap sifat-sifat produk berkualitas yang
merupakan syarat untuk mampu membuat produk tersebut.
5) Menilai sikap. Kita dapat mengembangkan soal-soal kuisioner untuk
menilai sikap siswa, nilai-nilai, motivasi disposisi, dan pernyataan sikap
lainnya. Soal-soal tersebut meminta responden untuk memilih beberapa pilihan
jawaban yang telah disediakan.
D. Pengembangan Assessment Respon
Terbatas
Dalam mengembangkan
Assesmen respon terbatas, kita harus mempertimbangkan faktor-faktor konteks
assesmen dan kemudian mengembangkan tes yang sebenarnya. Kita harus
mempertimbangkan faktor-faktor konteks sebelum mengembangkan format-format
respon terbatas. Faktor-faktor konteks tersebut meliputi (1) memastikan bahwa
siswa memiliki level kecakapan membaca yang cukup tinggi untuk dapat memahami
tes, (2) Tes berkualitas tinggi telah dikembangkan dan tersedia untuk
digunakan, (3) Jumlah siswa yang akan dinilai cukup besar, (4) Cakupan
sasaran prestasi luas, (5) Waktu yang memungkinkan siswa untuk merespon semua
soal tes, dan (6) Dukungan komputer tersedia untuk membantu pengembangan soal,
penyimpanan soal, pencetakan soal, dan penskoran.
1.
Langkah-langkah Penyususnan Tes
Stiggins
(1994) menjelaskan Langkah-langkah dalam pengembangan tes dikembangkan dalam
tiga langkah. Masing-masing membutuhkan kompetensi profesional khusus. Ketiga
langkah dasar ini mengharuskan pengembang untuk melakukan hal berikut:
·
Membuat
rencana test atau konsep yang membingkai sampel
prestasi yang tepat.
·
Mengidentifikasikan
elemen-elemen spesifik pengetahuan dan pemikiran yang akan dinilai.
·
Mentransformasi
elemen-elemen tersebut kedalam soal-soal tes.
Langkah-langkah perencanaan tes dan identifikasi
elemen-elemen spesifik (indikator) yang akan dinilai sama untuk keempat format
soal tes. Rencana-rencana yang baik dapat dikembangkan hanya oleh mereka yang
telah memperoleh penguasaan yang lengkap terhadap materi yang akan dinilai.
Dalam menyiapkan rencana tes kita dapat mendesain tabel spesifikasi tes, dan menyiapkan
daftar indikator atau tujuan pembelajaran.
2.
Aturan
penulisan tes.
Aturan khusus akan dibahas pada masing-masing jenis
tes. Aturan umum yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan tes menurut Stiggin (1994):
·
Tulislah
soal-soal tes yang difokuskan secara tajam dan jelas.
·
Ajukan
pertanyaan.
·
Gunakan
level membaca yang paling rendah.
·
Menghilangkan
petunjuk untuk jawaban yang benar.
·
Jika
anda menuliskan soal-soal, suruhlah soal-soal tersebut dibaca setidaknya sekali
oleh rekan yang berpengetahuan.
·
Cek
kembali kunci utama penskoran untuk keakuratan sebelum menskor.
Sementara itu, Purwanto (2010) juga menjelaskan beberapa
aturan umum dalam menyusun tes meliputi:
·
Tes
harus didahului dengan penjelasan atau suruhan bagaimana cara mengerjakannya.
Penjelasan harus diusahakanjangan terlalu panjang.
·
Hindarkan
pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian
·
Jangan
menggunakan item secara langsung menjiplak dari buku.
·
Harus
diujicoba
·
Urutan-urutan
jawaban benar salah janganlah menurut suatu pola tertentu.
E. Jenis-jenis Assessment
1.
Tes Pilihan Ganda (Multple Choise)
Tes pilihan ganda merupakan salah satu bentuk penilaian
objektif yang terdiri atas pertanyaan atau pernyataan yang belum selesai dan
untuk menyelesaikannya harus memilih salah satu (atau lebih) dari kemungkinan
respon yang telah disediakan pada tiap-tiap butir soal yang bersangkutan
(Anas,2009).Tes pilihan ganda terdiri atas dua bagian yaitu stem serta
option respon. Stem adalah bagian pokok dari soal yang merumuskan isi
soal. Stem ini bisa berbentuk pernyataan, perintah maupun kalimat tidak
sempurna. Option respon atau pilihan jawaban terdiri atas satu
jawaban benar dan beberapa dristactor.
a. Kelebihan
dan Kekurangan
Kelebihan
|
Kekurangan
|
• Lebih
fleksibel dan efektif
•
Mencakup hampir seluruh bahan pembelajaran
•
Tepat untuk mengukur penguraian informasi,
pembendaharaan, pengertian-pengertian, aplikasi prinsip, rumus, serta
kemampuan untuk menginterpretasikan
•
Koreksi dan penilaian mudah
•
Objektif dan dapat dipakai
berulang-ulang
|
• Membutuhkan
waktu yang lama dalam menyusun soal
• Tidak dapat dipakai untuk mengukur kecakapan siswa
dalam keterampilan psikomotor.
|
b. Aturan
Penulisan dalam Tes Pilihan Ganda
Aturan penulisan tes
pilihan ganda menurut Stiggins (1994) yaitu
·
Ajukan pertanyaan yang lengkap untuk memulai
soal.
·
Jika anda menemukan bahwa anda mengulang
kata-kata yang sama pada pilihan respon,maka susunlah kembali kata untuk
meniadakan materi yang diulang tersebut.
·
Yakinlah bahwa hanya ada satu jawaban
benar atau terbaik.
·
Susunlah kata-kata respon sejelas
mungkin dan yakinkan pilihan-pilihan itu adalah gramatis paralel (homogen).
·
Variasi jumlah respon yang disediakan
harus tepat.
c. Penskoran
tes pilihan ganda
·
Dengan denda
·
Tanpa denda
S
= R
d. Contoh
soal pilihan ganda
H5NI
(Avian Influenza A) merupakan penyebab penyakit ……
a.
polio
b.
tumor pada hewan
c.
AIDS
d.
rabies
e.
flu burung
2. Tes
Benar Salah
Soal
tes ini berbentuk kalimat berita atau pernyataan yang mengandung dua
kemungkinan yaitu benar atau salah. Siswa diminta pendapatnya mengenai
pertanyaan-pertanyaan yang menjadi isi dari setiap soal dengan membubuhkan
tanda (simbol) tertentu atau mencoret huruf B jika menurut keyakinan mereka
pernytaan itu benar, atau membubuhkan tanda (simbol) tertentu atau mencoret
huruf S jika menurut keyakinan mereka pernyataan tersebut adalah salah.
a. Kelebihan
dan kekurangan
Kelebihan
|
Kekurangan
|
·
Mudah & cepat dalam menilai
·
Waktu mengerjakannya cepat dan
mudah
·
Penilaiannya obyektif
·
Menyususnan soalnya lebih mudah
dibanding dengan tes pilihan ganda
·
Mencakup bahan yang luas &
tidak banyak memakan tempat karena biasanya pertanyaan singkat saja
·
Dapat dipakai berulang-ulang
·
Tidak terlalu banyak memakan
lembaran kertas.
|
·
Lama menyusun soalnya dibanding
tes essay
·
Membuka peluang bagi siswa
mengira-ngira (berspekulasi) dalam memberikan jawaban
·
Menyusun pernyataan supaya benar
atau salah adalah sulit
·
Kurang dapat membedakan murid
yang pandai & kurang pandai
·
Reabilitasnya rendah, kecuali
apabila butir soal dibuat dalam jumlah yang banyak sekali.
·
Bisa membingungkan siswa
·
Sifatnya terbatas, hanya dapat
mengungkapkan ingat dan pengenalan kembali
·
Banyak hal yang tidak dapat
dinyatakan hanya dengan 2 kemungkinan (benar atau salah) saja.
|
b. Aturan
Penulisan Tes Benar Salah
·
Soal harus singkat, jelas, bukan kalimat
majemuk
·
Jumlah soal harus banyak antara 10 -20
butir dan disusun atas dasar tabel spesifikasi
·
Satu Soal harus berisi satu persoalan
·
Hindari penggunaan kata yang menunjukkan
kecenderungan saran seperti yang dikehendakioleh item yang bersangkutan,
misalanya kata-kata seperti selalu, seringkali, tidak pernah, dan sebagainya
karena kata-kata itu memudahkan siswa untuk menerka jawaban
·
Setiap pernyataan/soal harus pasti salah
atau benarnya tidak boleh menimbulkan jawaban yang relatif.
·
Jumlah soal yang betul dan salah harus
seimbang.
·
Urutan soal (yang betul dan salah)
seharusnya tidak mengikuti pola yang teratur
·
Sebaiknya pernyataan tidak diambil
langsung dari buku
·
Tulislah huruf B-S pada permulaan nomor
masing-masing item jangan dibelakangnya.
·
Item yang jawabanya betul sebaiknya
tidak mempunyai corak yang berbeda dengan item yang jawabanya salah
c. Jenis
tes benar salah
·
Tes benar salah bentuk pernyataan
Dalam
bentuk ini soal terdiri dari pernyataan-pernyataan dan siswa diminta memilih
kemungkinan betul atau salah saja.
Contoh
:
Lingkarilah huruf B jika pernyataan dibawah ini betul dan
lingkarilah huruf S jika pernyataan
itu salah.
B
– S Cara kerja enzim ada 2, yaitu kunci-gembok
dan induksi pas.
·
Tes benar salah dengan membetulkan
Dalam bentuk ini selain seperti bentuk pertama juga
menutut supaya siswa membetulkan pernyataan soal yang disalahkan (jika siswa
memilih kemungkinan salah terhadap pernyataan/soal yang bersangkutan).
Contoh :
Lingkarilah huruf B jika pernyataan dibawah ini betul dan
lingkarilah huruf S jika pernyataan
itu salah. Jika salah ubahlah kata (yang bercetak miring) yang salah itu
sehingga menjadi benar
B
– S kepanjangan
dari ATP adalah Adrenalin Tri Phospat
·
Tes benar salah berganda
Pada bentuk ini satu induk persoalan menghasilkan
beberapa anak persoalan. Beberapa anak persoalan itu dirumuskan dalam
pernyataan/soal yang mempunyai kemungkinan betul atau salah.
Contoh :
Berikut ini pernyataan
mengenai sel
No.
|
Pernyataan
|
1.
|
B - S sel merupakan satuan struktul dan
fungsional dalam tubuh makhluk hidup
B
– S semua sel
memiliki dinding sel
|
2.
|
d. Penskoran
tes benar salah
·
Dengan denda
S = R – W
Misalnya, jumlah soal ada 15. Siswa mengerjakan tes itu dengan
menjawab benar 10 buah, salah 4 buah, kosong 1 buah. Skor siswa adalah : 10 – 4
= 7
·
Tanpa denda
S = R
Hal
yang diperhitungkan hanya jawaban yang benar. Skoring ini
dipakai apabila tes belum diketahui reliabilitasnya atau masih diragukan.
3. Tes
Mencocokkan
Merupakkan
bentuk khusus dari tes pilihan ganda. Terdiri atas satu seri pertanyaan dan
satu seri jawaban. Masing-masing pertanyaan mempunyai jawaban dalam seri
jawaban. Tugas murid adalah mencari dan menempatkan jawaban-jawaban sehingga
sesuai dengan pertanyaan.
a. Kelebihan
dan kekurangan
Kelebihan
|
Kekurangan
|
·
Baik untuk mengukur proses mental
yang rendah
·
Kemungkinan untuk mengukur proses
mental yang tinggi tetap ada tapi sulit
·
Obyektif
·
Mudah disusun
·
Cocok untuk mengukur
informasi-informasi yang berbentuk fakta dari suatu pengertian,
hubungan antara pengertian atau konsep- konsep
·
Daapat dinilai dengan mudah cepat
dan objetif
|
·
Sukar untuk mengukur proses
mental yang tinggi.
·
Cenderung mengukur dayaingat dan
hafalan saja.
·
Siswa cenderung untuk membuat
tafsiran
|
b. Aturan
penulisan tes mencocokkan
·
Pengantar : Penjelasan mengenai
bagaimana cara mengerjakan soal. Berfungsi membentuk kerangka berfikir secara
umum, harus disusun secara singkat dan jelas.
·
Persoalan atau pertanyaan, untuk
membentuk kerangka berpikir lebih khusus, sempit dan terbatas
·
Jawaban yang dapat dipilih sesuai dengan
persoalan/pasangan yang sesuai.
·
Buat pengantar sejelas mungkin/
·
Pertanyaan maupun jawaban hendaknya
homogen/
·
Jumlah jawaban dibuat lebih banyak dari
jumlah pertanyaan, kurang lebih 1 ½ kali.
·
Batasi tiap kelompok jangan lebih dari
10 pertanyaan.
·
Semua pertanyaan dan jawaban pada satu
halaman saja.
·
Setiap satu pertanyaan, hanya ada satu
jawaban benar.
c. Contoh
tes mencocokkan/menjodohkan
Pasangkanlah
pernyataan yang ada pada kolom kanan dengan yang ada pada lajur kiri dengan
cara menempatkan huruf yang terdapat di muka pernyataan lajur kanan pada
titik-titik yang disediakan pada kolom kiri:
1. Ilmuwan
yang mengembangkan sistem klasifikasi lima kingdom.
|
A.
Binomial Nomenklatur
|
2. Sistem
tata nama ganda.
|
B. Shigella
dysentriae
|
3. Ilmuan
yang mengembangkan suatu metode binomial nomenclatur atau sistem tata nama
ganda.
|
C. Carolus Linnaeus
|
4. Bakteri
yang menyebabkan penyakit tetanus.
|
D.
Robert Whittaker
|
5. Bakteri
yang menyebabkan penyakit disentri.
|
E.
Clostridium tetani
|
d. Penskoran
tes mencocokkan
Perhitungan skor biasanya tidak
memperhitungkan denda sehingga,
S
= R
4. Tes
Isian Singkat
Adalah
tes tertulis yang menuntut siswa untuk mengisi perkataan, ungkapan, atau
kalimat pendek sebagai jawaban terhadap kalimat yang tidak lengkap, atau
jawaban atas pertanyaan atau jawaban atas asosiasi yang harus dilakukan.
a. Kelemahan
dan kekurangan
Kelebihan
|
Kekurangan
|
·
Mudah dalam penyusunannya,
terutama untuk mengukur ingatan/pengetahuan
·
Masalah yang diujikan tertuang
secara keseluruhan.
·
Berguna untuk mengungkapkan
pengetahuan secara utuh mengenai suatu hal atau suatu bidang
|
·
Lebih banyak mengukur aspek
pengetahuan atau pengenalan saja.
·
Sulit menyusun soal yang hanya 1
jawaban, lebih-lebih untuk proses mental yang tinggi
·
Membuka peluang untuk
menerka-nerka jawaban.
|
b. Aturan
penulisan
·
Dalam membuat pertanyaan, jangan terlalu
banyak kata yang dihilangkan.
·
Jangan mengutip kalimat yang ada dibuku.
·
Jawaban hendaknya benar-benar dibatasi,
karena kalau kalimat panjang merupakan tes essay.
·
Titik-titik (tempat siswa menulis
jawaban) sebaiknya diletakkan pada ujung pertanyaan, Tidak boleh dimulai
diawal,dan sama panjang untuk setiap pertanyaan.
·
Jika masalah/persoalannya memerlukan
jawaban yang berupa angka, nyatakanlah satuan-satuan tertentu dalam perhitungan
itu
·
Berilah waktu 1,5 menit untuk setiap
nomor soal.
c. Jenis
tes isian singkat
·
Bentuk pertanyaan dengan 1 jawaban
Contoh : Dalam struktur
nitrogen terdapat bakteri yang mampu merubah nitrit menjadi nitrat. Bakteri
tersebut adalah .........
·
Bentuk kalimat tidak lengkap
Contoh : Rhizobium
bersimbiosis dengan tanaman….
·
Bentuk asosiasi
Contoh : Tulislah nama
famili dari spesies tanaman di bawah ini:
Musa
paradiasaca : .....
Aracis hipogea : .....
Rosa sinensis : .....
·
Bentuk narasi
Membran sel tersusun
atas ..... , lemak (lipid), ....., dan protein. Berfungsi sebagai pelindung dan
pengatur lalu lintas zat yang keluar masuk sel. Memiliki sifat.... Artinya,
hanya dapat dilewati oleh zat tertentu. Zat yang dapat melewati membran sel,
misalnya air, ...... , zat yang larut dalam ..... , dan ion tertentu. ..... dan ..... tidak
dapat melewati membran sel
d. Penskoran
tes isian singkat
Perhitungan skor biasanya tidak
memperhitungkan denda sehingga,
S
= R
Catatan
:
Dimana,
S = Skor yang sedang dicari
R = Right atau jumlah jawaban betul
W = Wrong atau jumlah jawaban salah
n = Banyaknya option yang dipasang pada
item
1 = Bilangan konstan
F.
Kelebihan
dan Kekurangan Assessment Respon Terbatas
Pada penerapan
Assessment respon terbatas juga memiliki kelebihan dan kekurangan dalam proses
pembelajaran di sekolah, yaitu :
1. Kelebihan
a. Mempermudah
guru untuk segera mendapatkan hasil assesmen nya, mudah mengoreksinya. Hasil
ujian dengan model ini dapat segera diketahui. Oleh karena bentuk assesmen ini
bnyak digunakan di dunia pendidikan.
b. Pengoreksian
dapat diserahkan orang lain, atau dengan komputer.
c. Dalam
pengoreksian tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi.
d. Materi
bahan yang diujikan cukup luas, sehingga jumlah soal bisa banyak dan dapat
mencapai target kurikulum.
e. Jumlah
banyaknya siswa tidak menjadi masalah.
2. Kekurangan
a. Kita
tidak dapat mengetahui apakah jawaban melalui assesmen respon terbatas ini
murid benar benar mempunyai pengetahuan yang mendalam atau menerka saja.
b. Kita
tidak dapat menjamin apakah jawaban merupakan jawaban kerja sama atau bukan
c. Membuat
soal jenis assesmen respon terbatas untuk keempat jenis diatas adalah sangat
sulit dan membutuhkan waktu yang cukup banyak.
d. Soal
yang dibuat cenderung mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan kembali
e. Membatasi
tingkat kreatifitas murid dalam menjawab pertanyaan
f. Tidak
cukup untuk menjelaskan proses berfikir murid ketika kata kerja diatas biasanya
menguji satu sasaran penalaran.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Assesmen
respon terbatas responas yaitu bentuk assesment dengan hanya satu pilihan
jawaban yang tepat
2. Karena
assesmen respon terbatas merupakan bentuk assesmen yang hanya dengan satu
pilihan jawaban tepat, hal ini mempermudah guru untuk mengoreksi hasil evalusi
siswa. Namun, penggunaan teknik assesmen ini terdapat pula kelemahannya yaitu
guru sulit mengontrol pengetahuan yang dimiliki murid, karena penilaian melalui
hasil evaluasi dalam bentuk soal tidak 100 persen meyakinkan dari hasil si anak
belajar
3. Adapun
jenis jenis assesmen respon terbatas (selected respon) yaitu dalam bentuk tes
pilihan ganda, benar-salah, menjodohkan dan melengkapi,isian singkat.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2008).
Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara